Rabu, 09 September 2015

Contoh SK Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air


Sampel kain tenun troso

Rp. 110.000 (nego)
Rp. 110.000 (nego)
Rp. 130.000 (nego)
 Rp. 120.000 (nego)

Rp. 130.000 (nego)
Rp. 130.000 (nego)






interesting... ber minat... call 085 642 695 827

FORMAT LAPORAN PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR


Keterangan :
Cara menghitung kolom hasil penghematan per bulan, yaitu : 
  • misalkan jumlah pemakaian listrik Januari 500 kwh, bulan februari 300 kwh, berarti penghematan kwh-nya, jumlah bulan Feb - Jan (300-500 = -200), berarti hemat 200 kwh.
  • Penghitungan prosentase penghematannya (200/500)*100%= 40%.
Begitu juga untuk penghitungan biayanya.
ini berlaku untuk penggunaan energi maupun air

Selasa, 04 Agustus 2015

KESEPAKATAN BPJS DAN MUI

Jakarta - BPJS Kesehatan, MUI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Kemenkeu, dan Kemenkes bertemu. Yang dibahas mengenai ramai soal hasil ijtima komisi fatwa MUI mengenai BPJS Kesehatan yang tidak sesuai syariah. Pertemuan digelar di Gedung Merdeka, Jakarta, Selasa (4/8/2015). Ada sejumlah poin kesepakatan yang dicapai. Berikut poin-poin tersebut: 1. Telah dicapai kesepahaman para pihak untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait dengan putusan dan rekomendasi ijtima ulama komisi fatwa se-Indonesia tentang penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional oleh BPJS kesehatan dengan membentuk tim bersama yang terdiri dari BPJS kesehatan, MUI, Pemerintah, DJSN, dan OJK. 2. Rapat bersepaham bahwa di dalam keputusan dan rekomendasi ijjtima ulama, komisi fatwa MUI se-Indonesia tentang penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional oleh BPJS kesehatan tidak ada kata haram. 3. Masyarakat diminta tetap mendaftar dan tetap melanjutkan kepesertaannya dalam program jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan BPJS kesehatan dan selanjutnya perlu ada penyempurnaan terhadap program jaminan kesehatan nasional sesuai dengan nilai-nilai syariah untuk memfasilitasi masyarakat yang memilih program yang sesuai dengan syariah. Demikian diberitahukan agar khalayak ramai mengetahui dan memakluminya. Poin kesepakatan itu ditandatangani masing-masing perwakilan yang hadir. Dari BPJS kesehatan Fachmi Idris, dari MUI Prof Jaih Mubarok, dari Kemenkes Sundoyo, dari OJK Firdaus Djaelani, dari DJSN CH Situmorang, dan dari Kemenkeu Theresia Bangun. (hri/spt) Sumber : http://news.detik.com/berita/2983430/begini-poin-kesepakatan-bpjs-kesehatan-dan-mui-tak-ada-kata-haram

Selasa, 05 Juli 2011

VERTIGO AND DENTIST HEALTHY


Dizziness and vertigo are two types of balance disturbances originating in the head. Two of these headaches because the cause is not the same, then the handling is different. Headache sufferers feel marked floating body, staggering or swaying as if drunk, often accompanied feel throbbing in the head. This is a picture of something called ìpusingî or ìpeningî. Conversely, if the body was spinning or rotating the object around and helped lay, is called ìvertigoî.

There are some people who feel the world spinning when you open your eyes, but some are now turning a blind eye to feel. Symptoms and signs caused highly variable. Underlying the vertigo is interference with the balance, one due to interruption of blood flow is not smooth.

Patients with symptoms of vertigo, usually accompanied vomiting, occurred repeatedly, recover and come back, with no obvious cause is found. Stress, often referred to as one of the causes of vertigo, and even then not a major cause. If the vertigo comes, usually extremely disturbing activities of a person, because it appeared very suddenly and the cycle is also not fixed.

Oral health, teeth and gums turned out to be one cause of vertigo. From observation, most patients in middle age (45 years), although many are also found in young adulthood, both women and men. Viewed from dental health, vertigo is often found in patients where existing teeth removed. Especially the upper molar tooth extraction, either the first or second molars. After removal usually let the former holes remain toothless, indirectly made false teeth. This could result in the emergence of the instability of the position of the remaining teeth in the upper jaw, teeth become tilted position, or felt lengthwise (extruded).

Loss of teeth in upper jaw, in the back (posterior) molars that there are still others, or because of loose teeth alternately, as a result of the back teeth of its own. This can result in tooth rocking motion when exposed to food, as well as used chewing. Eventually there will be pockets of the gums, inflammation ensued. This condition will be exacerbated if the lack of clean, because it is difficult in the brush, resulting in the condition of the teeth and gums in the area unstable. Conditions that will facilitate the occurrence of this bad at vestibular iskhemia (lack of circulating blood) resulting from peripheral vestibular lesions.
Therapies Many people with vertigo often do not realize that one reason is the situation in the mouth. Referral to the dentist is usually the last time, after various drugs do not cure.

Many patients who do not complete molar teeth, especially the last molar tooth, was standing alone, a position not on the actual place, began to elongate and slightly rocking. This situation can lead to impaired balance also freezes sometimes accompanied by dizziness neck.

Using false teeth, but rarely used with a variety of reasons, it could also undermine the position of remaining teeth, and not in a position ìtenangî. If the patient like fatty and sweet foods, will also exacerbate and accelerate the extent of inflammation, because this condition as a fast medium for infection. This can be corrected-launch the lack of blood circulation.

Holes (caries) in the upper molar teeth that are not detected, resulting in focal infection that spreads arise also on the balance nerve. A typical sign of an interruption occurs when the balance is often unsteady, dizzy for no reason. This is an early symptom of vertigo, which should be followed up immediately to look for the cause and conducted the necessary therapy. Ketidaklancaran blood circulation in the brain is one cause. This is usually caused by the condition of blood viscosity, due to unhealthy and incompatibility of food consumed.

If people complained about the gums and teeth in upper jaw pain, check it carefully and contact your dentist immediately. Immediately perform the checks, whether there is a hole teeth, nerve treatments, and most importantly, restore ishemic vestibular through ìterapi gusiî. Remove all dead tissue around the upper molars, until completely clean. Normally blood will come out thick black enormous, depending on the severity of inflammation. (11)

drg W. Grace Susanto, MM, dentists practice in Semarang

For your mobile users, enjoy the latest news via http://m.suaramerdeka.com
Posted by apiace of art at 18:26

Senin, 28 Maret 2011

Vertigo, dan Kesehatan Gigi


KESEHATAN

24 Maret 2011
Oleh Grace W Susanto
PUSING, dan vertigo merupakan dua jenis gangguan keseimbangan yang bersumber di kepala. Dua sakit kepala ini karena penyebabnya tidak sama, maka penanganannya pun berbeda. Sakit kepala ditandai penderita merasa badan melayang, sempoyongan atau bergoyang seolah mabuk, sering disertai pula rasa berdenyut di kepala. Ini merupakan gambaran sesuatu yang dinamakan ìpusingî atau ìpeningî. Sebaliknya, bila badan terasa berputar-putar atau benda di sekeliling turut berputar serta bergelimpangan, ini yang dinamakan ìvertigoî.

Ada beberapa orang yang merasakan dunia berputar saat membuka mata, tapi ada pula yang merasakan berputar saat menutup mata. Gejala dan tanda yang ditimbulkan sangat bervariasi. Yang mendasari vertigo adalah gangguan pada alat keseimbangan, salah satunya dikarenakan gangguan aliran darah yang tidak lancar.

Pasien dengan keluhan vertigo, biasanya disertai pula muntah, terjadi berulang kali, sembuh dan timbul kembali, tanpa ditemukan penyebab yang jelas. Stres, seringkali disebut sebagai salah satu penyebab timbulnya vertigo, itupun bukan merupakan penyebab yang utama. Jika vertigo datang, biasanya sangat menganggu aktivitas seseorang, karena muncul sangat mendadak dan siklusnya juga tidak tetap.

Kesehatan mulut, gigi dan gusi ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya vertigo. Dari pengamatan, penderita terbanyak pada usia separuh baya (45 tahun), meski banyak pula dijumpai pada usia dewasa muda, baik wanita maupun pria. Dilihat dari kesehatan gigi, vertigo sering ditemukan pada pasien dimana giginya sudah ada yang dicabut. Khususnya pencabutan gigi geraham bagian atas, baik Molar pertama ataupun kedua. Setelah pencabutan biasanya membiarkan bekas lubang tetap ompong, tidak langsung dibuatkan gigi palsu. Hal ini bisa berakibat munculnya ketidakstabilan posisi gigi geraham yang tersisa dalam rahang atas, Posisi gigi menjadi miring, ataupun terasa memanjang (extruded).

Kehilangan gigi di rahang atas, di bagian belakang (posterior) masih terdapat geraham yang lain, atau karena gigi lepas secara selang- seling, akibatnya gigi-gigi atas belakang berdiri sendiri. Ini bisa berakibat gerakan pada gigi goyang bila terkena makanan, juga saat digunakan mengunyah. Lama kelamaan akan timbul kantung-kantung gusi, selanjutnya terjadi peradangan. Kondisi ini akan diperberat jika kurang dalam membersihkannya, karena memang sulit dalam menyikatnya, akibatnya kondisi gigi dan gusi di daerah tersebut tidak stabil. Kondisi yang buruk ini akan memudahkan terjadinya iskhemia di vestibular (kekurangan darah yang bersirkulasi) akibat dari lesi vestibular perifer.
Terapi Banyak penderita vertigo sering tidak menyadari kalau salah satu penyebabnya adalah keadaan di dalam mulut. Rujukan ke dokter gigi biasanya merupakan yang terakhir kalinya, setelah berbagai obat tidak menyembuhkan.

Banyak penderita yang gigi gerahamnya tidak lengkap, khususnya gigi geraham terakhir, sudah berdiri sendiri, posisi tidak pada tempat yang sebenarnya, mulai memanjang dan agak goyang. Keadaan ini bisa mengakibatkan pula gangguan keseimbangan disertai tengkuk membeku terkadang pusing.

Menggunakan gigi palsu, namun jarang dipakai dengan berbagai alasan, ini bisa pula menggoyahkan posisi gigi yang tersisa, serta tidak dalam posisi ìtenangî. Bila penderita menyukai makanan berlemak dan manis, akan memperburuk dan mempercepat pula luasnya peradangan, karena kondisi ini sebagai media yang cepat untuk terjadinya infeksi. Hal ini dapat dikoreksi adanya ketidak-lancaran peredaran darah.

Lubang (caries) pada gigi-gigi geraham atas yang tidak terdeteksi, berakibat timbul focal infeksi yang menjalar pula pada saraf keseimbangan. Tanda yang khas bila muncul gangguan keseimbangan adalah sering sempoyongan, pusing tanpa sebab. Ini merupakan gejala awal dari vertigo, yang harus segera ditindaklanjuti untuk dicari penyebabnya dan dilakukan terapi yang diperlukan. Ketidaklancaran peredaran darah di otak merupakan salah satu penyebabnya. Hal ini biasanya disebabkan karena kondisi kekentalan darah, akibat tidak sehat dan tidak sesuainya makanan yang dikonsumsi.

Jika muncul keluhan gusi dan gigi geraham di rahang atas sakit, periksa dengan seksama dan segera hubungi dokter gigi. Segera lakukan pemeriksaan, apakah ada gigi yang lubang, perawatan saraf, dan yang terpenting adalah pulihkan ishemic vestibular melalui ìterapi gusiî. Buang semua jaringan mati di sekitar geraham atas, sampai benar-benar bersih. Biasanya akan keluar darah kental hitam yang luar biasa banyaknya, tergantung berat ringannya peradangan. (11)

drg Grace W.Susanto, MM, dokter gigi praktek di Semarang

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com

Tertawa Itu Sehat



24 Maret 2011
INFO MEDIKA
Tertawa Percepat Penyembuhan
TERTAWALAH maka Anda akan sehat. Bahkan ketika Anda sedang sakit sekalipun, tertawa akan memberi efek yang menyehatkan. Setidaknya itu berlaku jika Anda menderita luka di kaki.

Tim peneliti dari Universitas Leeds, Inggris, menemukan bahwa tertawa dapat mempercepat penyembuhan luka lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan teknologi terbaru. Temuan itu diperoleh dari riset yang dilakukan selama lima tahun terhadap 337 pasien. Dalam riset itu peneliti membandingkan efek tertawa ditambah perawatan luka biasa, dengan penggunaan ultrasound dosis rendah pada luka di kaki pasien.

Partisipan merupakan penderita borok atau luka di bagian kaki yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu enam bulan atau lebih. Sebagai prosedur standar, tim peneliti membebat luka untuk merangsang aliran darah dari kaki kembali ke jantung.

Sebab, menurut Professor Andrea Nelson, kunci merawat pasien dengan masalah di kaki adalah dengan merangsang aliran darah kembali dari kaki ke jantung.

’’Cara yang biasanya dilakukan adalah dengan perban kompresi dan stocking yang dikombinasikan dengan pola makan dan olahraga yang benar,” kata pimpinan riset itu seperti dilansir BBC.

Setelah itu peneliti mencoba menambahkan penggunaan gelombang suara (ultrasound) sebagai tambahan prosedur standar. Ternyata tidak ditemukan perbedaan yang berarti pada tingkat kecepatan kesembuhan. Namun ketika para pasien diminta untuk lebih sering tertawa, luka lebih cepat sembuh. Nelson mengatakan, “Hal ini karena tertawa membuat diafragma bergerak dan ini memainkan peranan penting dalam menggerakan darah ke seluruh tubuh.”

Depresi Picu Gagal Ginjal

JANGAN pernah membiarkan diri larut dalam depresi. Hasil penelitian yang dipublikasikan Jurnal Kesehatan Penyakit Neprologi Amerika (CJASN), Amerika Serikat, menyebutkan bahwa depresi memiliki hubungan dengan potensi terkena gagal ginjal.

Penelitian dilakukan oleh Dr Willem Kop berserta rekan-rekannya dari Departemen Kesehatan Psikologi dan Neuropsikologi di Universitas Tilburg, Belanda. Mereka melibatkan 5.785 warga Amerika berusia 65 ke atas selama 10 tahun.

Semua partisipan diwajibkan menjawab pertanyaan mengenai kegiatan sehari-hari dan kadar depresi mereka. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan pengukur tingkat depresi dan sebuah pengukur tingkat terapi pengobatan yang harus dilakukan, termasuk tingkat filtrasi glomerular (eGFR) dan faktor risiko gagal ginjal. Hasilnya, selain bisa memicu penyakit ginjal kronis akut, depresi juga bisa menimbulkan gagal ginjal kronis. Menurut peneliti, depresi mengurangi fungsi ginjal hingga akhirnya membuat fungsi ginjal tidak berfungsi total.

“Orang dengan gejala depresi tinggi memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ginjal. Hal ini sebagian dijelaskan oleh faktor medis lain yang berkaitan dengan penyakit depresi dan ginjal. Tapi hubungan dengan depresi lebih kuat pada pasien yang sehat dibandingkan dengan mereka yang telah menderita gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes atau jantung,” tulis para peneliti. (Nur Hidayatullah-11)

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com